Senin, 27 Februari 2023 | 17:17 WIB

potretmaluku.id –  Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Maluku, Kompol Bambang Surya Wiharga resmi dicopot dari jabatannya, Senin (4/11/2024).

Bambang dicopot dari jabatannya oleh Kapolda Maluku terkait dengan aksi penganiayaan yang dilakukannya terhadap seorang sopir taksi online di Jakarta pada, Kamis (31/10/2024) kemarin.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminullah yang dikonfirmasi via telepon wartawan membenarkan adanya pencopotan jabatan tersebut.

“Baru saja dicopot sore ini sekitar sejam lalu oleh Bapak Kapolda Maluku. Dia sudah dijadikan pamen Yanma,” ungkap Aries, Sore tadi.

Dia menegaskan, pencopotan Bambang dari jabatan tersebut merupakan komitmen dan langkah tegas Kapolda Maluku dalam menindak setiap anggota yang melakukan pelanggaran.

“Itu sudah menjadi komitmen Bapak Kapolda bahwa siapapun anggota yang membuat pelanggaran pasti akan ditindak tegas, tidak ada kompromi itu,” ujarnya.

Terkait kasus tersebut, Aries kembali mengingatkan pesan Kapolda Maluku kepada para anggota agar tidak boleh ada lagi yang membuat pelanggaran, sebab bagi anggota yang membuat pelanggaran pasti akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.

“Intinya daru Bapak Kapolda sudah tegaskan akan menindak setiap anggota yang membuat pelanggaran, pasti ditindak tegas.. Jadi jangan ada yang coba-coba membuat pelanggaran,” ingatnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria menonjok salah satu sopir taksi online. Aksi tidak terpuji itu terekam kamera yang berada dalam taksi, dan sempat viral di media sosial.

Video berdurasi 30 detik itu, memperlihatkan pelaku yang mengenakan kacamata yang duduk bersama seorang perempuan di kursi bagian belakang sempat terlibat adu mulut dengan sopir.

Tak lama berselang lama, pria itu membuka pintu mobil dan menonjok bagian wajah sopir sembari bergegas keluar dari mobil taksi. Aksi tersebut terekam oleh kamera tersembunyi yang ada dalam taksi online tersebut.

“Ini ada rekan loh, ada rekaman, gue laporin lu nonjok gua, awas lu,” tegas sopir taksi kepada pelaku.

Sementara itu, pelaku yang telah berada di luar mobil terlihat kesal dan menanyakan perihal ancaman yang diungkap sopir. “Rekaman apa?, rekaman apa?, tanya pelaku dengan nada geram.

Usut punya usut, pria pelaku yang menonjok wajah sopir taksi online itu ternyata merupakan seorang perwira polisi yang bertugas di Polda Maluku.

Kepala Bagian Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminullah saat dikonfirmasi via telephon, mengakui pria yang memukul wajah sopir taksi online dalam sebuah video yang viral itu bernama Kompol Bambang Surya Wiharga.

“Si Bambang ini Kasubdit Dirlantas Polda Maluku,” kata Aries, Minggu (3/11/2024).

Aries membeberkan, peristiwa tersebut terjadi di Jakarta pada Kamis (31/10/2024) kemarin. Saat kejadian, Bambang dalam keadaan cuti untuk melangsungkan pernikahan.

“Kejadiannya di Jakarta posisi dia mau nikah sama ceweknya itu, kejadiannya kamis tanggal 31,” ungkapnya.

Setelah insiden tersebut, lanjut Aries, pelaku dan korban telah sepakat menyelesaikan masalah tersebut secara damai. Meski begitu, kasus itu akan tetap diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Sudah ada perdamaian, tapi Pak Kapolda ini kan selalu menyampaikan dan menekankan disetiap apel, akan menindak tegas anggota yang melakukan pelanggaran,” jelas Aries.

Terhadap kasus itu, kata dia, tim dari Propam akan melakukan penyelidikan dan memproses pelaku sesuai aturan. Rencananya, Bambang akan diperiksa sekembalinya dari Jakarta.

“Menyangkut video viral ini Propam akan menyelidiki dan memproses, jadi diproses. Dia kan ada di Jakarta, nanti mau pulang baru ditindaklanjuti, karena kasus ini sudah jadi atensi Pak kapolda,” tandas Aries. (SAH).

Penulis : Redaksi Editor : Redaksi

KOMPAS.com - Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Maluku, Bambang Surya Wiharga, resmi dicopot dari jabatannya, Senin (4/11/2024).

Kapolda Maluku yang mencopot jabatan Bambang. Pencopotan tersebut terkait aksi penganiayaan Bambang terhadap seorang sopir taksi online yang viral di media sosial.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminullah, mengakui bahwa Bambang telah dicopot dari jabatannya.

"Baru saja dicopot sore ini sekitar sejam lalu oleh Bapak Kapolda Maluku," kata Aries kepada Kompas.com via telepon, Senin sore.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Ditonjok Penumpang, Ternyata Pelakunya Polisi

Setelah dicopot dari jabatannya, Bambang kini non-job dan dipindahkan ke Yanma.

"Dijadikan pamen Yanma," ujarnya.

Aries menegaskan bahwa pencopotan Bambang dari jabatannya itu sebagai komitmen dan langkah tegas Kapolda Maluku dalam menindak setiap anggota yang melakukan pelanggaran.

"Itu sudah menjadi komitmen Bapak Kapolda bahwa siapa pun anggota yang membuat pelanggaran pasti akan ditindak tegas, tidak ada kompromi itu," tegasnya.

Terkait kasus tersebut, Aries kembali mengingatkan pesan Kapolda Maluku kepada para anggota agar tidak boleh ada lagi yang membuat pelanggaran.

Sebab, anggota yang membuat pelanggaran pasti akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.

"Intinya dari Bapak Kapolda sudah tegaskan akan menindak setiap anggota yang membuat pelanggaran, pasti ditindak tegas. Jadi jangan ada yang coba-coba membuat pelanggaran," ingatnya.

Baca juga: Video Viral Perwira Polda Maluku Tonjok Sopir Taksi Online di Jakarta

Diberitakan sebelumnya, seorang sopir taksi online di Jakarta dipukuli penumpangnya pada Kamis (31/10/2024).

Adapun pelaku penganiayaan diketahui merupakan perwira polisi bernama Kompol Bambang Surya Wiharga yang menjabat sebagai Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Maluku.

Adapun aksi penganiayaan yang dilakukan Bambang terhadap sopir taksi online itu terekam kamera pribadi milik korban.

Video  penganiayaan Bambang itu dibagikan di media sosial dan viral.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budi Djiwandono turut angkat bicara terkait aspirasi sejumlah masyarakat yang mendesak Gus Miftah mundur dari Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran buntut pernyataannya mengolok-olok penjual es di acara pengajian publik.

Menurut Budi, tindakan Gus Miftah yang merupakan tokoh sekaligus pejabat publik itu perlu dievaluasi Presiden Prabowo Subianto.

“Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statment yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Keponakan Presiden Prabowo ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

“Kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat,” kata Budi.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga menyoroti perilaku Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menuai kecaman publik. Menurut dia, candaan Gus Miftah saat pengajian publik di Magelang, Jawa Tengah yang viral itu kebablasan.

“Ya mungkin lepas kontrol saja ya, karena Gus Miftah ini kan dikenal kiai yang urakan ya, kiai yang ke tempat-tempat yang apa yang disampaikan memang kurang pantas. Tentu yang masyarakat Indonesia publik bisa menilai lah,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Jazilul mengingatkan profesi apapun pasti memiliki hati mulia dan harus dihormati. Dia pun mendorong Gus Miftah meminta maaf tanpa membawa kuasa hukum atau sejenisnya.

“Kenapa pakai kuasa hukum segala ini kasus apa sih? Ini kan soal kemanusiaan saja yang kadang lepas dari kontrol kita, atau kontrol tokoh ketika melihat orang yang di bawah, orang yang kurang beruntung, hanya penjual es gitu, tapi kan tetap dia warga Indonesia, dia tetap saudara kita yang harus dihormati” kata dia.